Jumat, 04 Desember 2009

if u can hear me, if u can feel that

"gelap"
"iya, karena Dia belum memberimu mata, belum waktunya, sayang"
"kenapa harus nanti? aku ingin melihatmu, aku ingin tahu dunia"
"sabar, sesungguhnya orang yang sabar lah yang Dia sayang"
"lalu sampai kapan aku menunggu?"
"9 bulan"

Dia mengucapkan kata-kata itu dengan nada yang ramah, membuat hatiku tenang, dia adalah seorang sahabat saat aku kesepian dan butuh teman bicara. Walau aku belum pernah melihat wujudnya, tapi aku tahu dia sangat baik padaku. dia yang mengajarkan aku tentang Tuhan, tapi aku lupa siapa namanya. Sebentar, aku ingat. Dia Jibril. Ya, dia Jibril yang menemani aku di sini, di tempat sempit ini selama 9bulan. Setidaknya dia mau berbaik hati menemani aku.

2 bulan kemudian...



"hei, kenapa tubuhku seperti ini? ada cabang-cabang di ujung tubuhku, apakah aku cacat?", aku ketakutan saat melihat tubuhku yang melengkung ini mulai ditumbuhi daging-daging.
"kelak kau akan mengetahuinya", Temanku itu hanya mejawab kecemasanku dengan singkat.
"mengapa engkau selalu mendatangkan misteri padaku, senang sekali kau membuatku penasaran", ujarku dengan penuh rasa ingin tahu.
"kau percaya pada penciptamu?"tanyanya singkat, dan pertanyaan itu membuatku terdiam. sepertinya aku dan dia sama-sama tahu bagaimana jawabannya.

ugh, ruangan ini terasa semakin gelap dan sempit, tubuhku terasa gatal untuk di gerak-gerakkan. hei, aku dapat melihatnya, hmm, mksudku merasakannya..sesuatu yang baik, hangat. sepertinya aku menyayanginya. Astaga, dialah yang selalu membawa-bawaku 3 bulan selama ini? Mengapa dia sudi membesarkanku? pastilah dia wanita yang baik, aku jatuh hati padanya,,

ah, ada apa denganmu, sang wanita baik ?
mengapa wajahmu selalu saja begitu?
lalu siapakah pria itu, mengpa dia selalu meneriakimu, menampar wajah pucatmu?
apakah dia yang selama ini membuatmu pusing?
sepertinya aku sama sepertimu, aku juga membencinya..

hei, wanita baik,,aku tahu pria itu selalu berbicara dengan nada yang keras. tapi dia berbaik hati memberimu obat. tak kusangka dia perhatian juga denganmu,,siapa tahu obat ini bisa membuatmu merasa lebih baik..akh, tapi mengapa? kenapa tubuhku jadi terasa perih? apakah ini efek samping dari obat yang kau minum? tak apalah, yang penting kau bisa tersenyum.

"kenapa tubuhku melepuh? rasanya perih sekali?", tanyaku pada sahabat yang selalu setia menemaniku itu.
"sabarlah, ", jawabnya.

yah, aku tetap sabar, aku yakin dialah wanita pilihan yang akan melahirkanku ke dunia, terima kasih, Tuhan,,akhirnya sebentar lagi aku bisa melihat dunia, aku berjanji untuk membayar jasa-jasa dan pengorbanannya selama mengandungku,,

dia yang ku panggil ibu, selalu saja sedih, menangis di mlm hari, apalagi ketika berbicara dengan pria jahat itu,,hhh, aku benci pria itu, pria yang menghancurkan kebahagiaan ibuku yang baik ini,,

pagi itu aq tersadar, aku tidak sedang di rumah,, atmosfer ruangan ini menyeramkan, dingin dan lembab,,

apakah ini saatnya aq lahir ke dunia,bu??
tapi aku belum siap,tubuhku belum pulih dan masih melepuh karena obat itu,,

Ibu, ini apa??kenapa benda ini keras sekali??

Sebuah penjepit yang keras memasuki tempatku, meraih-raih tubuhku yang tak kuasa bergerak bebas untuk menghindar di dalam tempat yang sempit ini.

ugh, aq kesakitan ibu, benda ini menjepit tubuhku,,

"apakah sebegini sakitya untuk aku dilahirkan ke dunia?", tanyaku pada sahabatku.
dia hanya diam, terdengar sepertinya dia menangis..mungkin dia kasihan padaku.
"Pastinya kau menangis terharu karena aku akan dilahirkan sebentar lagi", aku berkata padanya, namun dia tidak menggubris ucapanku dan terus menangis.

Benda penjepit yang keras itu menyodok-nyodok kakiku, aku sadar benda ini tidak bersahabat, "tolong aku,,ugh,,"

ibu,,tubuhku sakit sekali,,
apa kau tidak merasakan rontaan ku, bu?
kenapa sepertinya alat ini mengincar kepalaku?
tolong jangan kau pecahkan otakku..

Dan akhirnya benda jahat itu mencapai diriku, dia menjepit kepalaku dengan kedua sisi ujungnya dan menekan kedua sisi itu dengan cepat, aku tidak lagi merasakan sakit yang teramat sangat. Setelah itu, benda penjepit itu pergi menjauhiku. Tak lama kemudian, benda lain yang sama kerasnya masuk ke dalam tempatku, dia memiliki bentuk yang ujungnya melengkung dan dia menyangkutkan lengkungan itu pada ruas-ruans tubuhku, lalu menarikku keluar.

ibu, tubuhku telah hancur, terima kasih telah melahirkanku ke dunia,,walaupun dalam keadaan seperti ini.

(di inspirasi oleh cerita pa teddy d matkul agama ^_^)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Don't be shy, let's share our understanding :)