Kamis, 15 Maret 2012

Kejiwaan Setan

Hidup sebagai rakyat sipil yang ga punya seragam ketat dan bodi segitiga terbalik layaknya aparat bela negara memposisikan kami di pihak yang harus selalu dilindungi. Tapi bagaimana bila kenyataan yang terjadi tidak seperti yang diharapkan? Ketika para aparat pelindung rakyat itu berubah menjadi keparat dan malah bertindak merendahkan rakyat sipil. Kejiwaannya mirip bayi bagong kena gigantisme.

Semoga pengalaman ini tidak terjadi pada masyarakat lain dan semoga para keparat pelindung rakyat itu ingat pada tugas awal yang dimandatkan pada mereka. Yah, kecuali kalo alasan mereka jadi anggota aparat cuma buat gaya-gayaan sama seragamnya. Dan satu lagi, semoga saya ga bernasib seperti Mbak Prita karna tulisan ini..hihii


Di suatu waktu saya berkunjung ke acara unit TKD saya. Kegiatan itu berlangsung di sebuah GOR nan asri bin mewah. Saya tahu unit TKD kami bukan unit yang sempurna dan kami mendapat kritik atas kesalahan kami dari seorang keparat. Kritikan pedas itu kami iyakan dan kami meminta maaf. Namun mengapa keparat yang sebenarnya punya borok lebih busuk itu ga mau dikritik balik yah?? Malah ngasih tamparan mesra penuh CINTA ke salah satu pipi terindah milik senior saya. Dan ga lupa beliau mencengkeram wajah senior yang lain yang tak kalah indah. Si beliau yang masih menggunakan seragam keparatnya itu juga menunjuk-nunjuk dirinya sendiri sambil menyebutkan pangkat yang dia sandang.

Yah, kami memang rakyat sipil. Rakyat yang ga punya legalitas buat pake seragam keparat dan menyandang pangkat jenderal. Mungkin dia fikir kami rakyat yang merepotkan karna selalu berlindung di balik keteknya. Mungkin dia sempat mengalami cedera kepala yang parah sampai amnesia sehingga dia lupa pada tugas awalnya. Mungkin dia fikir kami rakyat lemah menye-menye yang bisanya mengkritik pemerintah. Padahal kalo dia agak pinter sedikit aja, dia pasti sadar ada titisan darah komandan di sana, ada titisan seniornya juga yang jadi saksi mata atas perbuatan setannya itu. Dia fikir seragam dan pangkat yang dia agung-agungkan itu bisa dijadikan alasan untuk menakuti rakyat sipil. Kasihan.

Saya tahu ga semua aparat punya kejiwaan setan kayak beliau. Saya pun mewarisi darah aparat. Karna itulah makanya saya tahu bagaimana seharusnya aparat bekerja. Lalu apakah yang terjadi ketika aparat menjadi keparat? Apakah rakyat sipil berhak melawan? Apa yang seharusnya rakyat sipil lakukan? Diam?



RRRRrrrrr siapa berani sama saya? Saya Jenderal Perang !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Don't be shy, let's share our understanding :)