Jumat, 04 Desember 2009

1 tahun yang lalu

senyum-senyum sendiri bila inget temen saya,,
dia sedang jtuh cinta...

knapa saya begini??
karena tman ini mengingatkan saya pada peristiwa 1 tahun yang lalu,,saya jatuh cinta juga
ketika seorang pria yang dianggap orang kebanyakan sebagai pria yang spesial, namun cenderung negatif di mata saya, maaf..

apa yang spesial dari seorang pria yang kurang menghargai wanita?

Tapi semakin saya dekat dengan dia, semakin saya tahu dia memang orang yang spesial, bahkan mampu mengingatkan saya tentang arti dari kata 'sayang', kta yang saya lupakan 2tahun belakangan, ketika saya berfikir semua pria sama saja. tapi dia merombak pendapat saya dan saya penasaran dengan semua yang berhubngan dngan dia, makanan favorit'a, kebiasaannya, kehidupan pribadinya, saya sadar saya memiliki perasaan yang berbeda bila saya dekat dengannya. tapi jujur saya katakan, perasaan ini membuat saya sedih. saya hanya bisa mengharapkan yang terbaik dari Tuhan. kalau memang dia baik untuk saya dan orang-orang sekitar saya, dekatkan kami, Ya Allah. Namun bila tidak, tunjukkan jalan yang terbaik darimu,,Amiin. Doa yang muna,,jujur saya tidak akan rela bila jauh dari dia. Saya belum tentu ikhlas bila Tuhan memberikan jalan yang tidak sesuai dengan harapan saya.



Namun memang beginilah keadaannya, siapa sangka saya memiliki perasaan yang spesial pada pria berpacar, kenyataan yang pahit. Apalagi saya mengetahuinya dari bibir khalayak, dan bila saya tanyakan padanya, dia tidak mengatakan iya, tidak pula tidak. Yah, saya hanya mengucap Hamdalah "Terima kasih Kau hadirkan dia sebagai sahabatku, bukan sesuatu yang lebih". karena saya bukan wanita keji yang tidak berperasaan. saya tahu rasanya sakit hati dan kecewa, saya mencoba memerankan tokoh sebagai sang pacar. pasti sakit.

nyaris setiap hari kami bertemu, walau saya tidak termasuk teman sepermainannya, tapi saya kenal dia. walau saya hanya seorang wanita yang tidak berperan penting dalam hidupnya, namun saya penasaran dengan hatinya. sering dia mengatakan alasannya mengapa dia memperlakukan pacarnya seperti itu, namun saya tidak bisa memberi solusi pahit yang sebenarnya itulah yang terbaik. saya hanya berharap, semoga dia bahagia.

sedih juga saat tahu teman terbaik saya memiliki perasaan yang sama terhadap dia, saya benar-benar berada di posisi yang terjepit. saya tidak bisa membohongi perasaan saya, namun saya tidak boleh egois. saya hanya bisa membiarkan semuanya berjalan sesuai dengan kehendak Illahi.

Lama-lama kami semakin dekat, tapi saya anggap kita hanya sahabat, walau saya menginginkan lebih dan saya tidak kuasa mengoordinir kelanjutan kisah ini. Masih ingat dalam kepala saya, tatapan aneh orang-orang pada waktu itu, mungkin mereka pikir saya aneh, saya juga merasa saya aneh,,kenapa saya tidak bisa setegas teman saya untuk menolak mentah-mentah pria berpacar. saya waktu itu bodoh sekali, saya hanya pasrah terhadap waktu. saya lupa dengan larangan sang Khalik untuk menghindari tawaran orang bertawar.

datang kata-kata yang membuat saya bingung, seseorang mengatakan 'sayang' dan 'tidak rela' akn kepergian dia yang meninggalkan wanita itu, saya sediri bingung, apakah ini salah saya juga?kenapa saya bisa sejahat ini? sang pria hanya memonitoring saya, di situ saya sadar, bagaimana hatinya berkata. masih teringat dengan jelas, hari minggu malam senin, sejak sore saya saling mengirim pesan singkat dengan si wanita, saya tidak punya firasat apa-apa smpai dia meminta maaf karena bepergian dengan sang pria,,saya tetap dengan kebiasaan saya, cepat tidur sebelum pikiran saya semakin mumet. saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. di situlah saya mendapat pelajran penting tentang manajemen fikiran. saya cepat-cepat sadar, saya tidak berhak marah, saya bukan siapa-siapa.

ini dia yang membuat saya sedih, saya bukan siapa-siapa. saya tidak berhak marah bila dia berdekatan dengan wanita lain, bila dia bergandengan tangan ataupun bepergian dengan wanita lain. saat itu saya hanya memendam amarah saya di bawah nafsu puasa, melihatnya dengan senyum busuk dan tawa munafik.

yah, itu hanya 1tahun yang lalu, dan perasaan saya padanya sampai kini tdak berubah. bertambah bahkan. walau saya tidak mampu merealisasikan perkataan hati saya, saya yakin kebersamaan kita merupakan jalan yang diberikan Tuhan. saya tidk tahu ini akan terus berlanjut smpai kapan. mungkin saja saya akan mendapat karma masa lalu. namun saya hanya mampu berharap, semoga selama saya masih untukya, saya bisa menorehkan kenangan manis untuk dia, Terima kasih, Tuhan.
terima kasih, sayang

3 komentar:

Don't be shy, let's share our understanding :)