Senin, 23 Januari 2012

Apakah Harus Selalu Bacot?

Sabtu lalu saya menghadiri acara Musyawarah Mahasiswa hima jurusan saya di kampus.
Jujur sebenarnya saya seperempat hati datang ke acara ini. Ini mumas ketiga yang saya datangi selama kuliah, tapi saya bukannya makin 'pewe', saya malah makin muak datang ke acara serupa. MySpace

Bagaimana tidak muak? Saya harus mendengarkan orang-orang berdebat selama 2 hari satu malam dan itu sudah sangat mempengaruhi tempramen saya. MySpaceBeberapa orang menyarankan untuk ikut berkoar dengan mereka, katanya sih kalo ikut bicara rasanya seru. Malesin. Saya memang tidak terlalu gemar dan berbakat bicara panjang lebar dengan inti yang hanya sepercik air comberan. Haha

Berdebat, lobying dan ‘memaksa’ bukan sesuatu hal yang ‘gue banget’. Kalo saya lebih suka ‘gue dengan pikiran gue dan elu dengan pikiran elu’ . Terkadang ada peserta sidang yang mengatakan ‘iya’ dengan 450 kata pembuka. Ada yang baca-baca mantra najis dulu sebelum memulai inti pembicaraan. MySpaceAda juga yang sebenarnya memiliki maksud sama tapi entah karna alasan apa mereka tetap asik memperjuangkan pendapat mereka yang sebenarnya serupa itu.

Dalem hati saya nanya “apa sih yang dipermasalahin?” atau “maunya apa?” atau “kenapa ga bilang gitu aja dari tadi?”. Sebenarnya dari perdebatan tersebut kita dapat meneliti aspek kesantunan dan ketakziman. Terutama dalam hal ‘menerima pendapat orang lain’ atau ‘mengakui kalo pendapat saya salah’ dengan tetap mempertahankan harga diri. Mereka terkadang mempertahankan pendapat mereka agar tidak terlihat bodoh ketika kalah berdebat. Mereka memiliki seribu cara untuk berkata ‘ya' dan ‘tidak’. Wuuah, saya bisa jadi kaya raya dengan peneltian pragmatik dalam perdebatan rapat. heheheMySpace

Mungkin saya perlu banyak koreksi dalam pandangan saya tentang himpunan. Mungkin juga saya kurang mengerti esensi dari bacotan tiada akhir selama sidang. Saya akui kalau saya kurang tertarik dengan dunia banyak bacot. MySpaceSaya yang mantan anggota himpunan sudah muak berada di dunia yang ‘ga gue banget’ selama 2 tahun. Itu waktu yang lebih dari cukup untuk bertahan di dunia yang ‘ga gue banget’ ini.MySpace

Sebenarnya ada beberapa anggota sidang yang saya suka, jelas ini sama sekali bukan suka cinta seperti yang saya tujukan kepada pacar saya. Tapi lebih kepada kagum sekagum-kagumnya kagum atas beberapa anggota sidang yang mengutarakan pendapatnya dengan singkat, padat dan jelas. Salah satu apresiasi saya berikan kepada ketua himpunan saya *standing applause*MySpace

Suasana sidang yang membosankan, serius, melelahkan, banyak bacot dan memakan waktu lama saya kira hanya ‘menyiksa’ diri sendiri. Sekarang saya paham kenapa banyak anggota dewan yang bolos rapat atau nonton video porno di tengah jalannya sidang atau mahasiswa yang membakar diri di depan istana. Karna mereka sudah lelah berbacot ria. Saya sendiri heran kenapa masih ada yang mau menjalankan peraturan yang tidak efektif ini. Hmm..mungkin saya dan pemikiran saya yang salah.

Pacar saya cerita kalo himpunan yang mengadakan mumas bersamaan dengan himpunan jurusan saya bisa punya banyak prestasi tanpa banyak bacot.

“Himatika kemaren dapet 30jt loh, padahal aku tau mereka bukan tipe orang yang banyak bacot. Kebukti kan kalo prestasi ga selamanya didapet dari banyak bacot ga puguh”.

NB: terlepas dari ketidaktertarikan saya pada dunia banyak bacot ini, saya tetap senang membantu sesama anggota himpunan dengan pengetahuan yang saya punya, terutama tentang administrasi himpunan. SALAM OLAHRAGA ! MySpace

2 komentar:

  1. Sumpah, guling-guling ini baca nya... :D

    Keep writing Juju... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. aah sendai bisa aja :D

      Keep gulingguling Sendai :D

      Hapus

Don't be shy, let's share our understanding :)