Senin, 23 Januari 2012

Saya Main ke Rumah Profesor

Hari Kamis, 19 Januari 2012, saya dan salah satu anggota tetap "Tagoni", Prita Annisa diajak Sandi Juandi, teman sejawat saya di kampus buat ikut acara MLI (Masyarakat Linguistik Indonesia). Acara MLI itu merupakan penelitian tentang "Children Literacy" di Desa Kumpay, Kecamatan Jalancagak, Subang. Saya kira acaranya cuma ambil data ke Desa Kumpay, ternyata semalem sebelum kita berangkat ke Kumpay, kita diajak main ke rumah seorang Profesor di daerah Leuwigajah, Cimahi.

 Saya, Sandi, Prita, Pak Mahmud (dosen jurusan bahasa Indonesia UPI), Pak Mahardika, beserta beberapa peneliti dari MLI dan SIL (Summer Institute of Language) kemudian bertemu teman-teman lain dari Jurusan Bahasa Indonesia yang ikut membantu penelitian MLI di rumah Profesor tersebut.

Setibanya di sana kami bertemu dan bersalaman dengan Profesor yang kharismatik dan luwes juga istrinya yang hangat dan tetap cantik. Di rumah beliau, saya banyak mendengar cerita menarik tentang Bapak Profesor dan keluarganya. Pasutri itu keliatannya ngga pernah bosan menceritakan kisah hidup mereka yang seolah telah melekat rapat di ingatan mereka, mereka kelihatannya senang sekali kedatangan tamu yang bejibun dan cukup mengotori piring makan..hehe. Saya juga senang sekali bisa main ke rumah Bapak Profesor dan mendengarkan cerita beliau yang inspiratif :D

Berdasarkan cerita yang saya dengar dari Bapak Profesor dan istrinya, beliau mendapat gelar doktor ketika usia beliau masih 30 tahun, saat itu beliau merupakan doktor termuda di Indonesia apalagi waktu itu (sekitar tahun 70-an) penyandang gelar doktor masih sangat langka. Pada umur segitu beliau juga sudah menjadi dekan FPBS UPI. Betapa betapa betapa :'(

Beliau dan istrinya juga pecinta seni. Keliatan dari banyaknya lukisan yang dipajang di rumah mereka, apalagi ada lukisan yang harganya nyampe ratusan jeti. Lebih mahal dari harga mobil Xenia yang ditabrakin Mbak Apriyani pagi ini dan seharga biaya kuliah kedokteran sampe lulus -___-"

Yang bikin saya salut sama keluarga ini adalah ketika Bapak Profesor melanjutkan studi ke Belanda dan meninggalkan istri dan ketiga anaknya yang masih kecil di Bandung selama 3 tahun. Saya sendiri juga pernah ditinggal Bapak kerja sampe 3 tahun lebih tapi itu cuma Jakarta-Bandung dan saya juga sekarang lagi menjalani hubungan LDR sama pacar saya udah 2tahun lebih tapi itu juga cuma Tangerang-Bandung..hehe :p *nonsense ah*

Istri Pak Profesor juga cerita kalo Bapak pernah ditawari jadi dosen di Eropa, tapi atas saran dari istri, beliau menolak tawaran itu dan memilih mengebdikan ilmunya untuk almamater beliau. Alhamdulillah setelah itu beliau menjadi salah satu tokoh pendiri Sekolah Pascasarjana di UPI. Betapa betapa betapa :'(

Adalagi yang bikin salut nih.. Ketika saya denger cerita tentang anak bungsu beliau yang tunarungu, dengan segala kekurangannya dia bisa supel dan berani.

"dia punya hobi fotografi, senang sekali pergi ke tempat yang pemandangannya bagus dan mengambil gambar di sana. Suatu saat dia minta ijin mau pergi jauh sendirian. Saya khawatir dia kenapa-kenapa kan dia bicaranya kurang jelas. tapi dia bilang kalo dia punya sahabat di sana dan dia akan ditemani sahabatnya selama di sana. Saya kira sahabatnya ya sebaya dengan dia, ternyata sahabatnya adalah seorang kakek tua, tapi mereka memang kelihatan seperti sahabat"

Ditambah lagi, diantara keempat anak Bapak Profesor, cuma anak bungsunya yang kerjanya paling enak. Saya lupa dia kerja dimana tapi yang jelas kerjanya paling enak deh :p Denger dari orang yang ada di rumah Bapak Profesor, anak bungsu beliau sedang ada di rumah, tapi sayang dia ga menampakkan dirinya, padahal pengen banget ketemu -___-".

Hal yang bikin saya kaget, sebelum kita pamitan pulang, Bapak Profesor menantang kita makan buah ceremai tapi ga boleh nyengir. Saya kira beliau cuma bercanda, tapi ternyata beliau serius, beliau langsung metik buah ceremai di belakang rumahnya trus nyodorin buah itu ke Bu Katrin, Bu Sari, Pak Bambang, Pak Boy, Pak Rindu, dkk. Mereka nyuwil buah itu trus dimakan deh, alhasil semua pada nyengir. Yaiyalah buah ceremai kan asem bangeeet..hahaha Bapak Profesor ketawa-ketawa ngeliat mereka pada nyengir. Kena deeh dikerjain Bapak Profesor :D

Foto-foto ketika kami di sana mungkin bakal diunggah beberapa hari lagi, setelah saya dapet fotonya dari Sandi. :D

sumber gambar: http://sosbud.kompasiana.com/2012/01/05/mengunjungi-situs-megalit-terbesar-asia-tenggara-dan-kilau-emas-di-karyamukti/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Don't be shy, let's share our understanding :)