Jumat, 16 September 2011

Segelintir Kisah Gaje

Tanggal 25 Januari 1992, tepatnya pada pagi hari, seorang wanita muda terlihat kepayahan saat harus menahan rasa perih dengan perutnya yang menggembung..tahukah kalian, Wanita muda itu hamil, dia akan segera menjadi seorang ibu =) akan ada sesosok anak yang memanggilnya ibu, akan ada seonggok bayi mungil yang memenuhi rumahnya dengan suara tangisan..



pukul 10.00 (kalau tidak salah) wanita muda itu dapat bernafas lega karena 'seseorang' yang memenuhi perutnya selama 9 bulan akhirnya keluar dengan tangisan yang keras dan menjengkelkan. namun wanita,,ups ibu muda itu tersenyum bahagia melihat sang buah hati yang kehadirannya selalu ditunggu-tunggu. bayi perempuan dengan bobot tidak sampai 3kilogram (tepatnya 2,8kilo).

proses kelahiran yang biasa...yap, wanita muda itu melahirkan bayi perempuannya dengan lancar dan biasa. sampai pada suatu saat, ketika wanita itu pulang dengan menggendong bayinya ke rumah orang tuanya. semua orang menyambutnya dengan meriah. penuh kebahagiaan. sang suami dari wanita itu memberinya nama Safitri..Alfiani Safitri

keluarga kecil itu memang belum memiliki rumah sendiri, sehingga mereka tinggal di rumah orang tua sang ibu di daerah karang rejo, magetan. suaminya yang pada waktu itu bekerja sebagai seorang prajurit TNI berpangkat rendah berniat melanjutkan sekolahnya ke jenjang S1 di ikip madiun sdembari bekerja dan membiayai keluarga kecilnya. Safitri-pun ikut tinggal di rumah neneknya, dan diasuh oleh nenek. karena sang ibu memutuskan untuk menjadi seorang tenaga pengajar untuk menambah penghasilan suaminya.

tiga tahun setelah mereka kedatangan anak perempuan itu, sang suami dipindahtugaskan ke bandung, kota besar dengan sejuta mimpi kata mereka. tapi Safitri yang pada waktu itu baru pintar-pintarnya bergaul dan mulai punya banyak teman harus meninggalkan semua teman-teman kecilnya di magetan.

tak terasa anak perempuan itu telah berumur 14 tahun, dia akan menyelesaikan pendidikan SMP-nya dan orang tua Safitri menyarankan dia untuk melanjutkan SMA d magelang, namun dia harus melalui serangkaian tes yang dirasa sulit, dan dia-pun gagal. Sang ibu yang khawatir bila anak perempuannya bersekolah jauh dari rumah menganjurkan Safitri untuk bersekolah di sekolah yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah. walaupun banyak orang bilang sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah bagus di kabupaten, dia tetap terlihat kecewa karena dia menginginkan sekolah di kota.

sampai 2,5 tahun dia bersekolah dengan setengah hati disana. akhirnya pada tahun terakhir dia sadar bahwa Tuhan punya rencana. Rencana yang lebih indah dari rencana manapun juga. tanpa dia sadari sebelumnya di sekolah itu dia telah dipertemukan dengan orang-orang yang membuatnya baik. orang-orang yang mau bersahabat dengan Safitri secara tulus, dengan cara yang spesial. Tuhan juga memiliki rencana bonus, Dia juga memberi Safitri seseorang yang membuatnya merasa istimewa =) hehehehe...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Don't be shy, let's share our understanding :)